Penanganan dimulai dengan diagnosa malaria melalui pemeriksaan fisik dan tes diagnostic cepat (RDT – Rapid Diagnostic Test). RDT ini dilakukan untuk mendeteksi keberadaan dan jenis parasit yang ada di tubuh sehingga menyebabkan malaria. Hasil dari RDT ini juga sangat penting untuk menentukan jenis pengobatan anti malaria yang akan diberikan kepada penderita. Selain RDT, terdapat pula pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini terdiri dari dua jenis yaitu pemeriksaan tetes tipis hapusan darah dan pemeriksaan tetes tebal hapusan darah.
Pemeriksaan tetes tebal hapusan darah digunakan untuk mendeteksi Plasmodium sedangkan pemeriksaan tetes tipis hapusan darah digunakan untuk menentukan spesies penyebab serta kepadatan parasit. Kelebihan dari pemeriksaan ini adalah memantau efikasi terapi dan alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan sederhana sehingga biaya pemeriksaan murah.